Buku "Gurita Cikeas" Dijajakan Keliling

Rabu, 30 Desember 2009


Liputan6.com, Semarang: Setelah sulit dicari dan ramai diberitakan, buku "Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Skandal Bank Century" banyak diburu masyarakat. Pemandangan itu terlihat di Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (28/12). Mentek, pedagang buku keliling menjajakan buku karya George Junus Aditjondro itu di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jateng Jalan Pahlawan, Kota Semarang.

Mentek cuma membawa sepuluh buku dan langsung ludes. Ia berharap mendapat keuntungan lebih dari hasil penjualan buku seharga Rp 40 ribu dan Rp 50 ribu. Dari hasil penjualan Mentek mendapat 10 persen. Tak jelas siapa yang memerintahkannya menjual buku itu.

Sunu Fajar, seorang aktivis, mengaku tertarik membeli buku setebal 183 halaman itu untuk menambah referensi kasus Bank Century yang sedang marak. (AIS/YUS)


By : liputan6.com

Pengalaman Yang Seru In JRC

Sabtu, 19 Desember 2009

Hari nich tanggal 19 Desember 20010, hari tuh qu harus dampingin adik klz qu yang haruz lomba JRC di PENS ITS. Paginya sich qu gak bisa ikut soalnya qu harz ada PAREM di skul quh SPELFA, ntruz pahy pagy qu dateng sekitar jam setengah 8 nan, qu sich pertamanya duduk duduk di depan skul ama anak ank, truz pas aqu mau masuk ke kelas qu eh... ank ank malah turun kebaawah , truz qu tanyak ,, eh koq turun laalu ada yang bilang " pulang ae gak onok sengmlebu ae lo" yawdh emank bener sic pas ituh gak ada anak di skul sepi baget, hahaha qu ajah cuman ikut ikut tan , truz jadinya qu parem dech ... habis pulanh dari parem , qu langsung pulang n siap2 berang kat ke PENS ITS, qu sich sampe sana kesasar soalnya qu gak tau yang mana yang bener fedungnya... eh ternata qu ketemu juga ama supir dari alfalah, di dalem qu becanda terus ama anak ank ....qu pas pulang pun masih bayak yang halangin aqu , pke acara mobil dipepet lah apalah hujan lah , truz qu diturunin di ST Wonokromo pas ituh hjan deres banget ywdh qu naik becak ajah , qu pas ituh naik becak bertiga .... kalo bisa banyangin gimana rasanya yah ......... uh sumpeg banget tapi untung dech qu bisa ampek royal tyus qu langsung pulang dengan keadaan teles kebes


By : Nich Imam

Grammar 3.5 New

Kamis, 17 Desember 2009

5.000 Orang Duduki Bundaran HI

Rabu, 09 Desember 2009




Massa dari berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa terus berdatangan di Bundaran Hotel Indonesia (HI) untuk memperingati Hari Antikorupsi Sedunia. Jumlahnya mencapai ribuan. Beragam atraksi antikorupsi pun digelar.

Hingga Rabu (9/12/2009) pukul 11.35 WIB, sekitar 5.000 orang telah memadati Bundaran HI. Massa tiba dengan berbagai jenis kendaraan mulai bus besar, mikrolet dan kopaja.

Pengamatan detikcon, ada 4 rombongan bus dari HMI, dan rombongan dari BEM se-Indonesia. Massa sebagian berdiri di atas atap bus sambil meneriakkan yel-yel, "Gantung Koruptor."

Aksi damai ini diisi beragam acara mulai dari orasi, hingga konvoi 20 motor mengelilingi Bundaran HI. Ada juga aktivis KAMMI melakukan aksi tutup mulut dengan lakban.


By : Detik.com

Pembalap Iran Borong Gelar di STdI 2009

Jumat, 04 Desember 2009


Pembalap-pembalap sepeda dari Iran ternyata masih tangguh mendominasi juara di event Speedy Tour d`Indonesia (STdI) 2009. Hal itu ditunjukkan oleh 2 Tim tangguh masing-masing pembalap utama Mehdi Sohrabi dan Ghader Mizbani dari Tabriz Petrochemical Team (TPT) dan Amir Zargari dari Azad University Pro Team (AUI). Ketiga pembalap tersebut praktis memborong semua gelar jersey. Baik gelar red polka dot jersey, green jersey dan yellow jersey.

Penghargaan dari semua jenis jersey itu semakin menyempurnakan club Tabriz di event penyelenggaraan Speedy Tour d`Indonesia tahun ini. Hal itu diakui sendiri oleh Manager dari Tabriz Petrochemical Team, Kazem Khatoun Abadi saat ditemui penulis di Banyuwangi menjelang pemberangkatan peserta STdI menuju etape 10, kemarin (2/12/2009).

“Dia, baik Mehdi maupun Ghader memang pemain andalan club kami,” tukas Kazem. “Kami merasa sangat puas atas hasil jerih payah dan prestasi yang diraihnya dalam event yang diselenggarakan oleh Telkom Speedy,” imbuh laki-laki dengan bahasa inggrisnya yang masih beraksen Arab.

Sebagai Manager, kazem sah-sah saja kalau dirinya bangga, karena buat dia, kemenangan Timnya adalah kemenangannya juga selaku Manager yang berhasil dengan baik mendirijeni tim tangguhnya.

Ketangguhan Tim dari Iran ini karena beberapa kali etape telah berhasil mengumpulkan point hingga akhirnya memborong gelar terhormat. Simak saja, pada etape 9 Mehdi Sohrabi dari TPT telah mengumpulkan 20 point untuk kategori red polka dot jersey (raja tanjakan), Amir Zargari dari AUI 20 point dan Ghader Mizbani dari club yang sama dengan Mehdi Sohrabi berhasil mengumpulkan 15 point.

Bahkan, di kategori yellow jersey, Tim dari TPT berhasil memborong semua gelar jaket kuning yang disediakan oleh Panitia. Antara lain Mehdi Sohrabi dengan catatan waktu 28 jam 20 menit 6 detik, Ghader Mizbani 28 jam 22 menit 33 detik dan Andrey Mizuroj 28 jam 25 menit 26 detik. Pada etape 9 ini hasil rekap Tim Juri yang didatangkan dari Korea ini menasbihkan club Iran Tabriz Petrochemical Team dan Azad University Pro Team dan kemudian disusul club dari Yogjakarta.

Namun untuk gelar green jersey kategori sprint, selain pembalap dari Iran Mehdi Sohrabi dengan 21 point, muncul nama Nor Rizwan Zainal pembalap dari Malaysia yang berhasil mengumpulkan 10 point dan Fatahillah Abdullah dari Indonesia menorehkan 8 point.

Penganugerahan beberapa gelar jersey oleh pembalap di event STdI pada etape 9 di Banyuwangi kemarin, di antaranya diserahkan oleh ketua ISSI Banyuwangi MH Thamrin. Keempat pembalap tersebut; Mehdi Sohrabi dari Tabriz Petrochemical Team (TPT) dan Amir Zargari dari Azad University Pro Team (AUI), pembalap Nor Rizwan Zainal dari Malaysia dan pembalap Hari Fitrianto dari Indonesia. Mereka menerima sekaligus mengenakan udeng (tutup kepala tradisional khas banyuwangi, red) dari pihak ISSI, Telkom dan Pemkab setempat di atas panggung kehormatan STdI.

Terkait dengan gelar red & white jersey , red polka dot jersey, green jersey dan yellow jersey, menurut Chief Judge Speedy Tour d` Indonesia 2009, Daryadi Satmoko yang dibacakan oleh MC dari ISSI Pusat Eva, mengatakan, Keempat pembalap kelas internasional tersebut dinyatakan oleh juri karena telah berhasil menyisihkan 50 pembalap lainnya.

“Dalam perjalanan menuju tiap-tiap etape, ada titik-titik yang harus diperebutkan oleh pembalap dalam mengumpulkan point. Baik itu jenis Sprint atau tanjakan.” tukas Daryadi. “Point-point itulah yang dikumpulkan dari etape 1 sampai etape 9 oleh pembalap hingga ia memperoleh gelar terhormat.” tandas Daryadi.***(Okin)


By : Luruk.net

Amien Rais Desak Boediono dan Sri Mulyani Turun Dulu




By : Tvone.co.id

Nich Imam Robotika




Keterangan Foto :
Foto Ketiga = Robot Gw
Foto Kedua = PCB Gw
Foto Kesatu = Keramaian Di Kamar Gw :P


By : Nich Imam

Masjid Raya Senilai Rp94 Miliar Selesai Dibangun




Serang (ANTARA) - Masjid Raya Provinsi Banten yang berlokasi di Kawasan Pusat Pemrintahan Provinsi Banten (KP3B) di Kota Serang senilai Rp94 miliar sudah selesai dibangun.

Kepala Dinas Pengembangan Sumber Daya Air dan Permukiman (PSDA-P) Provinsi Banten Winarjono di Serang, Jumat mengatakan, mesjid raya Provinsi Banten yang kontruksinya dibangun sejak Januari 2008 itu kini sudah hampir selesai.

Saat ini masjid tersebut masih dalam tahap pemeliharaan selama enam bulan oleh Dinas PSDA-P dan rencananya akhir 2010 akan diserahkan pengelolaanya kepada Biro Kesra Provinsi Banten.

"Selama enam bulan berikutnya ada tahap penyelesaian akhir (final hand over) untuk penyempurnaan dan kelengkapan lainnya," kata Winarjono.

Ia mengatakan, Masjid Raya KP3B yang dibangun di atas lahan seluas 2,8 hektare (ha) tersebut menghabiskan anggaran sekitar Rp94 miliar sudah termasuk biaya operasional pelaksanaan MTQ Nasional XXII di lokasi tersebut.

Luas bangunannya mencapai 13.000 m2 terdiri dari lantai basement dan lantai dasar yang masing-masing luasnya 5.500 m2 dan 1.500 m2.

Sementara di luar masjid yang berdiri di tengah-tengah kawasan pusat pemerintahan Provinsi Banten itu dibangun 4 buah menara dengan ketinggian masing-masing mencapai 46 meter.

Winarjono memperkirakan biaya operasional untuk masjid tersebut mencapai Rp800 juta setiap tahun yakni untuk biaya listrik, penjaga keamanan, pengurus taman, pesuruh dan biaya operasional lainnya.

Sementara itu Kepala Biro Kesra Provinsi Banten Zaenal Arifin mengatakan, pihanya belum mengantongi nama untuk mesjid raya Provinsi Banten tersebut.

Namun demikian, jika mesjid itu telah diserahkan dari Dinas PSDA-P, pihaknya akan mengadakan seleksi atau fit and profer test oleh MUI Banten, untuk memilih pengurus DKM masjid tersebut.

By : Antara

Kentut Berujung ke Pengadilan




TEMPO Interaktif, Jakarta - Hati-hati dengan kentut anda, bukan tidak mungkin berujung ke pengadilan sebagaimana kasus di rumah susun ini. Kisah ini berawal saat Omy Busytoni berada di rumah susun di kawasan Terminal Harjamukti, Kota Cirebon, pada 27 Juli lali.

"Saat itu saya dan teman saya tengah berbincang," katanya. Tiba-tiba perutnya terasa sakit. Omy mengaku benar-benar ingin kentut.

Tak enak ada temannya, Omy pun keluar kamar menuju lorong rusun. Di tempat itulah ia buang angin.

Nahas, ternyata ada seorang penghuni bernama Hotmin Sitohang yang mendengar kentut Omy. "Padahal jarak saya dan dia jauh, sekitar 12 meter," kata Omy.

Tak terima, Hotmin pun menegur Omy sambil mencekik leher Omy. Omy berusaha melepaskan cekikan dengan menggigit tangan Hotmin. Kejadian itu diperparah dengan kehadiran Yurmina Samosir, istri Hotmin. Melihat tangan suaminya digigit Omy, ia pun balas menggigit Omy.

"Saya tidak terima dengan perlakuan Hotmin dan istrinya, jadi saya pun melapor ke polisi," kata Omy.

Sedang versi Yurmina Samosir, saat itu Omy sangat arogan. "Dia justru balik marah denga sikap arogan," kata Yurmina. Bahkan Omy pun, lanjut Yurmina, sempat bilang, "Kentut, kentut saya, apa urusan kamu." Padahal, Omy sendiri bukan penghuni tetap rusun itu.

Yurmina pun mengaku sudah berusaha untuk berdamai. "Tapi ganti rugi yang diminta mahal sekali, sampai Rp 6 juta," katanya. Ia dan suaminya hanya mampu membayar Rp 400 ribu. "Uang dari mana, kami ini hanya pemulung," katanya.

Ketua majelis hakim, Setiadi, sempat menawarkan perdamaian saat persidangan pertama, Kamis (3/12), untuk meringankan Hotmin dengan cara meminta maaf kepada Omy. Namun Hotmin tetap enggan meminta maaf karena beranggapan dirinya sudah menjadi korban penganiayaan.

Bahkan, Hotmin pun sudah melaporkan balik Omy ke polisi dengan tuduhan penganiayaan. Nah... panjang kan urusannya.

IVANSYAH

By : Tempo

IPW Desak AKP Tri Laksono Dipecat dari Polri

Tindakan Kasat Lantas Polres Indragiri Hulu (Inhu), AKP Tri Laksono, yang melecehkan DPRD setempat tidak bisa ditolerir. AKP Tri Laksono harus dipecat dari keanggotaan Polri.

Desakan itu disampaikan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, di Jakarta, Jumat (4/12/2009).

"Prilaku yang bersangkutan akibat lemahnya pembinaan oleh atasannya. Karena itu kami mendesak AKP Tri dipecat dan atasannya diberi sanksi yang tegas," kata Neta.

Neta menilai, tindakan AKP Tri Laksono yang melecehkan DPRD setempat dalam acara sosialisasi UU Lalu Lintas sangat keterlaluan. AKP Tri Laksono tidak mengerti bahwa lalu lintas terkait erat dengan citra Polri.

"Seharusnya dia bisa menahan diri dan menjaga citra Polri dengan baik," tukas Neta.

Seperti diketahui, dalam rapat sosialisasi dengan DPRD Inhu, AKP Laksono berulangkali menyebut anggota dewan menjadi anggota hewan. Sejumlah anggota dewan pun menegur AKP Tri Laksono.

Namun teguran itu tidak diindahkan perwira polisi tersebut. AKP Tri malah sibuk mendengarkan lagu dari handphonenya. Volume suaranya pun sengaja diputar dengan keras.

By : detik.com

New Entry

Selasa, 01 Desember 2009

Liat Nich Dulu

Baru Nich

Kalo Gak Liat yang Pertama BAKAL GAK NYAMBUNG

By : Youtube.com

 
 
 

Pingbox

Status YM

Antivirus made in Indonesia (AMPUH)

Log In

 
Copyright © Nich Imam
Free Fire Pointer Blue MySpace Cursors at www.totallyfreecursors.com